Mengenal dan Mengonfigurasi PPPoE di Mikrotik
PPPoE (Point-to-Point Protocol over Ethernet) adalah protokol yang memungkinkan dua host untuk membuat koneksi point-to-point melalui jaringan Ethernet. Protokol ini sering digunakan oleh penyedia layanan internet (ISP) untuk menyediakan akses internet bagi pelanggan mereka. PPPoE bekerja dengan cara mengenkapsulasi frame PPP di dalam frame Ethernet, yang membawa data dan informasi kontrol antar host.
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengonfigurasi server PPPoE pada Mikrotik:
1. Membuat Pool Alamat IP di Mikrotik
Pool alamat IP digunakan untuk pengelolaan alamat IP yang lebih efisien. Berikut langkah-langkah untuk membuat pool alamat IP:
Akses Mikrotik melalui Winbox dan pilih menu “IP”.
Pilih opsi “Pool”.
Di jendela “IP Pool” yang terbuka, klik “Add” (+) dan isi kolom berikut:
- Name: Berikan nama yang khas pada pool (misalnya,
pppoe-pool
). - Addresses: Tentukan rentang IP yang akan didistribusikan ke pelanggan (misalnya,
100.64.0.0/21
).
Klik “OK” untuk menyimpan pengaturan.
2. Membuat Profil PPPoE di Mikrotik
Profil PPPoE adalah serangkaian pengaturan yang menentukan konfigurasi koneksi PPPoE.
Akses menu “PPP” dan di tab “Profiles”, klik “Add” (+).
Di jendela “New PPP Profile”, isi kolom berikut:
- Name: Nama profil PPPoE (misalnya,
pppoe-profile
). - Local Address: Alamat IP lokal server (misalnya,
100.64.0.1
). - Remote Address: Pilih pool IP yang telah dibuat sebelumnya (
pppoe-pool
). - DNS Server: Masukkan alamat IP server DNS (misalnya,
8.8.8.8
).
Klik “OK” untuk menyimpan pengaturan.
3. Membuat Profil PPPoE untuk Rencana Koneksi
Di tab “Profiles”, klik “Add” (+) untuk membuat profil rencana koneksi.
Di tab “General”, di kolom “Name”, masukkan nama paket koneksi (misalnya,
100Mbps
).Pilih tab “Limits”.
Tentukan batas bandwidth di kolom “Rate Limit (rx/tx)” (misalnya,
50M/100M
).Tandai “Only One” untuk membatasi satu koneksi aktif per pengguna PPPoE.
Klik “OK”.
4. Membuat Server PPPoE di Mikrotik
Pilih tab “PPPoE Servers” dan klik “Add” (+).
Di jendela “PPPoE Service”, isi kolom sebagai berikut:
- Service Name: Nama server PPPoE (misalnya,
pppoe-server
). - Interface: Pilih interface Ethernet yang sesuai.
- Max MTU dan Max MRU: Tetap pada 1492.
- MRRU: Diatur ke
1500
. - Keepalive Timeout: Disarankan untuk tetap pada
10
detik. - Default Profile: Pilih profil yang dikonfigurasi sebelumnya (
pppoe-profile
). - Accept Empty Service: Aktifkan opsi ini.
- One Session per Host: Aktifkan opsi ini.
- Authentication: Nonaktifkan opsi “pap” untuk keamanan yang lebih baik.
Klik “OK” untuk menyimpan pengaturan.
5. Membuat Pengguna PPPoE di Mikrotik
Pilih tab “Secrets” dan klik “Add” (+).
Di jendela “New PPP Secret”, isi kolom berikut:
- Name: Nama pengguna (misalnya,
user1
). - Password: Kata sandi koneksi.
- Service: Pilih
pppoe
. - Profile: Pilih profil yang dibuat untuk paket koneksi (
100Mbps
).
Klik “OK” untuk menyimpan pengaturan.
6. Memantau Koneksi PPPoE Aktif
Di tab “Active Connections”, Anda dapat memantau pengguna yang terhubung ke server PPPoE.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan memiliki konfigurasi server PPPoE yang efisien di Mikrotik. Hal ini memungkinkan pemantauan yang akurat dan pengelolaan akses internet bagi pelanggan Anda.